SHARING
DENGAN TEMAN
Sekedar ingin menunjukkan hasil sharing
saya yang agak berhubungan dengan masalah masa depan atau apalah kata anda.
Mungkin, dari sebagian orang yang membaca judul diatas merasa bahwasanya orang
yang memiliki pendapat seperti itu adalah orang-orang yan terlalu pemilih.
Namun, disini saya akan tunjukkan bagaimana satu kalimat diatas yang menjadi
judul cerita saya ini menjadi sebuah rahasia yang semestinya diketahui oleh
orang-orang yang telah siap menjalani sebuah hubungan lain jenis.
Ketika
kita melihat seseorang yang dermawan, tampan, dan tajir. Pastilah kita
memimpikan sosok itu menjadi pasangan kita. Ataupun seseorang yang baik hati,
sopan, taat pada aturan dan agama, serta pancasila.
Maka kita menginginkan orang seperti itu ada untuk kita, disamping kita,.
Namun, tunggu sebentar. Kalau mereka tajir, tampan, taat pada aturan, tapi kalau
ngobrol sama kita nggak nyambung dan bengong aja jadinya seperti apa ya?
(bayangkan sendiri)
Eh,
ternyata ada orang lain yang kita temui dan orang itu enak diajak ngobrol
ngalor-ngidul, kekiri kekanan, ke Jakarta sampai Surabaya, ternyata mengerti
dan pengetahuannya luas. Ngomong-ngomong, orang tersebut dapatnya ilmu dari
mana ya? Kok bisa berbicara tentang banyak hal, sumbernya dari mana ya?.
Tentunya, dia bersekolah, diajarin sama ibu atau bapak guru. Selain itu, apakah
hanya dari bersekolah? Tentunya dari media lain, sharing dengan teman, mendengarkan
dari radio, melihat dari televisi ataupun media lain. Nah lhoh.......
Kita
akan merasa nyaman ketika kita jalan dengan orang yang seperti itu tentunya,
banyak pengetahuan. Dan ketika kita selidiki lagi, tentunya dia suka membaca. Dari membaca kita bisa tahu
hal yang sebelumnya belum kita mengerti, dari membaca kita tahu tempat yang
belum pernah kita kunjungi sebelumnya, dari membaca kita tahu banyak hal. Dan
saya hanya akan berpacaran atau bersuami dengan orang yang suka membaca. Kita
telusuri tadi dari segi kenyamanan kita sharing atau sekedar ngobrol. Dan
akhirnya kita betah berlama-lama dengan orang tersebut dan benih-benih sayang
akan semakin bertambah, hohoho.......
Masalah
yang lebih serius lagi adalah, ketika pacar kita telah menjadi suami kita nantinya.
Ketika malam pertama, tentunya sebelum bulan madu banyak hal yang
diperbincangkan sebelum melakukan hubungan intim dengan suami kita. Ketika
dalam perbincangan tersebut ternyata suami atau istri kita, kita ajak ngobrol
dan hanya bengong. Maka, rasa kita untuk melakukan hubungan tersebut akan
menurun. Mungkin karena kita illfeel atau merasa tidak nyaman. Kan jadinya,
tidak menjadi malam yang kita tunggu-tunggu selama ini. Melainkan sebuah rasa
yang nantinya membuat hubungan rumah tangga kita menjadi tidak harmonis lagi.
Hal inilah, yang kemudian saya dengan teman saya obrolkan. Ternyata dampak dari
pengetahuan seseorang bukan hanya pada saat hari dimana dia mengalami suatu
kejadian. Melainkan ada faktor yang lebih mengerikan lagi. Belum lagi nantinya
jika kita memiliki anak dan suatu hari si anak bertanya tentang sutau hal yang
kita menjawabnya asal-asalan, maka bisa jadi disekolah ketika dia ditanya
didepan kelas dengan pertanyaan yang sama yang dilontarkan kepada suami atau
istri anda dan jawabannya adalah jawaban yang anda berikan dengan asal-asalan
tadi, anda bisa membayangkan sendri bagaimana keadaaanya. Bisa jadi anak kita
tidak percaya lagi terhadap kita dan bukan menganggap diri kita pahlawan
mereka.
So, teman... mulailah dari sekarang untuk membaca
apapun. Tidak ada ruginya ketika kita mau meluangkan sedikit waktu dari
hari-hari kita untuk membaca. Bisa jadi, dari sedikit membaca itu kita bisa
mendapatkan pasangan yang lebh dari yang kita harapkan selama ini. Jangan malas
untuk memulai membaca, meski hanya 1 paragraf.....