Powered By Blogger

Selasa, 05 April 2011

HATI


Sekedar merefresh kembali ingatan saya tentang keadaan hati seorang manusia. Manusia dikaruniai akal dan hati dimana kedua hal tersebut harus berjalan beriringan. Kita bisa saja memiliki logika yang sangat mencengangkan orang lain dan kita bisa mengelolanya dengan sangat pintar meskipun ada masalah yang sangat menggangu. Namun, ketika kita dihadapkan pada hati. Meskipun kita memiliki hati yang sejernih embun pagipun, namun ketika kita memiliki masalah yang menyerang pada hati kita belum tentu kita bisa bersikap yang sama tegarnya ketika kita memiliki masalah pada logika kita. Hehehe....perbandingan yang sebenarnya tidak bisa dibandingkan memang. Tapi saya disini hanya ingin menunjukkan apa yang terjadi pada hati kita. Kondisi hati kita. Sesuai dengan namanya, hati dalam bahasa Arab القلب yang mempunyai arti selalu berubah-ubah (at-taqallub) dengan cepat. Rasulullah SAW berkata, “Dinamakan hati karena perubahannya. Sesungguhnya hati itu ialah laksana bulu yang menempel di pangkal pohon yang diubah oleh hembusan angin secara terbalik.” (H.R Ahmad dalam Shahihul Jami’ no. 2365).
Hati kita begitu rapuh sesuai ditunjukkan pada hadist sebelumnya. Seakan-akan kita tidak bisa melawan terhadap arus masalah yang sedang kita hadapi. Namun, yang jadi penekanan masalah hati disini adalah lebih dalam arti secara vertikal (ketaatan/keimanan kepada Tuhan). Namun, bisa juga kita mengadopsinya dalam hubungan kita terhadap sesama manusia dengan Allah sebagai tujuannya. Sebab itu, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita sebuah doa agar Allah SAW menetapkan hati kita dalam ketaatan. “Ya Allah Yang membolak-balikan hati-hati manusia, balikanlah hati kami untuk taat kepada-Mu.” (H.R Muslim no. 2654).
Dari kajian singkat diatas, semoga hati kita saat ini bisa lebih kuat untuk menghadapi angin yang mengombang-ambingkan hati kita itu. Jagalah hati anda.... ^_^